Untuk Kedua kalinya, Taylor Swift menerima Penghargaan 'Women of the Year' dari Billboard (2011 dan Tahun ini) Berikut adalah kutipan penuh dari Majalah Billboard dari Wawancara Billboard kepada Taylor Swift.
Taylor Swift dalam Photoshoot Women of the Year |
Taylor Swift tidak pernah menyangka bahwa album studio kelimanya 1989, bisa
terjual lebih dari 1 Juta Kopi di minggu debutnya. Tetapi yang lainnya tadinya
sangat tidak percaya diri. “Semuanya, didalam maupun diluar industri musik,
terus berkata kepadaku bahwa opiniku dan sudut pandangku tadinya sangat naif
dan sangat optimis – bahwan labelku sendiri” Kata Swift. Mengingat kembali
ketika menjelang perilisan album 1989 Oktober lalu di ruang tamu-nya yang luas
dibagian atas Penthouse-nya di Pusat Kota Manhattan. “Tapi ketika kami
mendapatkan jumlah (penjualan album) pada hari pertama, semuanya terkejut, aku
tidak lagi terlihat sangat naif”.
Taylor Swift di Cover Majalah Billboard 'Women of the Year' |
Faktanya, 1989 terjual 1,29 Juta Kopi pada minggu pertamanya, penjualan
terbesar untuk 1 minggu penjualannya dari semua rilisan album semenjak 2002,
berdasarkan data dari Nielsen SoundScan. Swift, yang pada 13 Desember ini
berumur 25 tahun, menjadi artis pertama yang albumnya mampu terjual sebanyak 1
juta kopi untuk ketiga kalinya – Memecahkan sebuah rekor tidak hanya untuk
musisi wanita atau dua-puluhan-tahun-atau-apalah, tapi untuk semua musisi. Itu
adalah sebuah prestasi yang ia bangun, hal yang utama adalah Red-Tour yang
digelar sepanjang 2014 di Eropa dan Asia dan menghasilkan $150 Juta, dan sebuah
akun sosial media yang dengan mudah dijangkau dan mudah dipahami, dan Promosi
yang tak henti-hentinya, mengambil segalanya dari Bintang Tamu Program TV dan
menjadi Duta Selamat Datang Kota New Yorks. Dan dia mengambil keputusan
berpindah genre dari Country ke Pop, Penggemarnya mentok padanya, bersemangat
untuk mengikuti seorang idola yang mampu menentukan pilihannya sendiri.
Swift menegaskan kebebasanya dan Pengaruhnya yang lebih dari sebelumnya di
tahun 2014, termasuk pindah dari Nashville ke New York’s dan menarik semua
lagunya dari Spotify, yang menyebabkan perdebatan luas mengenai streaming dan
kompensasi bagi seniman. Dia juga mengungkapkan kesadaran feminimisme,
memberikan sebuah pembelaan bersama dengan aktris Emma Watson berbicara di PBB
mengenai kesetaraan genre dan membuat sebuah siklus soisal dari wanita muda
yang kuat termasuk, Lorde, Karlie Kloss dan Lena Dunham. “Taylor itu seperti
kekuatan dari energi pelindung” kata Lorde. “Dia terlihat seperti semua
orang yang dia kenal, kami berdua tertarik dan terlibat dalam pekerjaan di
industri yang sama. Aku memiliki pikiran ini di kepalaku, bahwa dia harus
melakukan seminar – 13 Langkah Swift atau semacamnya.”
Swift dibesarkan di Wyomissing, Pa. Putri dari Scott Kingsley Swift,
seorang Penasehat Keuangan, dan Andrea Finlay, seorang eksketusip pemasaran. Swift
dibesarkan di Wyomissing, Pa. Putri dari Scott Kingsley Swift, seorang
Penasehat Keuangan, dan Andrea Finlay, seorang eksketusip pemasaran.
Keluarganya, termasuk saudara mudanya, Austin, pindah ke Nashville ketika Swift
berumur 14 tahun jadi dia bisa mengejar ambisi bermusiknya. “Bekerja di ruang
penulisan” dia berkata, sembari meminum dari segelas Starbucks “Menulis
beberapa lagu dalam sehari dengan beberapa set dari kolaborator lain, hal itu
mengajarkanmu disiplin”. Semenjak merilis album debutnya di 2006, Taylor
Swift, dia telah memenangkan Grammy Awards dan telah menjual lebih dari 30 Juta
Album dan hampir 80 Juta unduhan lagu diseluruh dunia, berdasarkan label
rekamannya, Big Machine Label Group.
Tetap, memberi iklim bagi bisnis musik, CEO dari Big Machine Label Group
Scott Borchetta mengakui bahwa tadinya ia sulit untuk mengukur ekspetasi dari
1989. “Ketika semua industri mengatakan kepadamu ‘Well, album tersebut
mungkin hanya terjual 800,000 Kopi, tapi itu sebuah angka yang luar biasa’, kau
mulai menanyakan apakah pasar dapat membuktikannya” Dia berkata. “Dan
tugasku adalah untuk memastikan dia memiliki semua informasi”. Dan tugas
Swift adalah, tentu saja, untuk mendorong semua itu. Borchetta berkata: ”Aku
belajar dari beberaoa tahun yang lalu bahwa: Jangan Pernah meragukan kekuatan
dari seorang Taylor Swift”
Banyak yang membincangkan mengenai perpindahanmu ke New York, tapi orang-orang lupa bahwa kau tumbuh di Pennsylvania.
Oh, yeah – Orang-orang tak memikirkannya! Aku
menghabiskan musim panasku di Jersey Shore setiap tahun. Ketika aku pertama
kali mengetahui bahwa aku menyukai pertunjukan, aku ingin berada di Panggung
sandiwara. Ketika aku tumbuh, Kota New York adalah tempat dimana dulunya aku
ingin datangi untuk audisi. Aku berusia 10 tahun, tapi tinggiku seperti berumur
16 tahun, dan kemudian kau memiliki usia 22 tahun yang bisa memerankan usia 10,
lalu kau akan mendapatkan sebuah peran. Kemudian aku mulai mengambil Les Vokal
di Kota, jadi aku dan ibuku bisa berkendara selama dua jam dan memiliki semua
pengalaman tersebut
Taylor Swift di Red Carpet Billboard Women in the Music |
Kau telah dikritik untuk nada dari lagu di 1989 yaitu “Welcome to New
York”. Apakah itu membuatmu berpikir segala perbedaannya, mendengar orang-orang
berkata bahwa ini adalah sebuah waktu yang sulit untuk terbiasa hidup di kota?
Tentu saja. Tapi ketika kau menulis sebuah lagu, kau menulis mengenai
sebuah emosi sementara. Jika aku bisa menangkapnya dan mengubahnya menjadi nada
dalam waktu 3-setengah-menit seperti perasaan tadi, itulah semua hal yang
dilakukan seseorang yang bekerja sebagai penulis lagu. Untuk membuat sebuah
lagu dan mencoba untuk menerapkannya dalam setiap situasi yang terjadi – Secara
ekonomi, politik, dalam semua area metropolitan – adalah meminta sedikit dari
bagian musik.
Saya sebagai seorang yang optimis dan antusias mengenai New York sebagaimana
optimis dan antusias dengan industri musik, dan banyak orang tidak optimis
mengenai dua hal tersebut. Dan jika mereka tidak dalam keadaan tersebut dihidup
mereka, mereka tidak berhubungan dengan apa yang saya katakan.
Tunggu lanjutan wawancara selanjutnya....
0 comments:
Post a Comment