Hampir sebagian orang mengatakan bahwa masa-masa terbaik dalam sejarah
persekolahan adalah SMA. Tapi aku yang sepakat dengan kakak saudariku untuk
tidak menerima persepsi ini. Jengkel, bosan, amarah, ketidaksukaan, di kemas
menjadi satu. Yah, tak ada yang istimewa selama 1,9 Tahun aku duduk dibangku
SMA. Sangat berbeda dengan masa aku duduk di MTS, banyak kenangan indah yang
terukir tiap harinya yang sulit untuk dilupakan.
Sikap, adalah faktor utama penentu baik tidaknya suatu hubungan
pertemanan terjalin, tapi apa yang kudapatkan dari mereka, tipu daya. Yah tipu
daya, mereka yang awal pertemuan terlihat manis seakan tak memiliki noda hitam
dan mampu menghipnotisku untuk mengukir nama mereka di kanvas persahabatan,
namun kini aku menggunakan realita sifat asli mereka yang telah memancar deras
kepermukaan untuk dijadikan ‘Penghapus’ menghapus nama mereka secara perlahan
namun sangat pasti dari kanvas persahabatan.
Pemalas, Arogan, Tak Terkalahkan, Suka Memanfaatkan, Pengingkar Janji,
Memburuk-burukkan teman sendiri, Memandang enteng, Tak menghargai, Suka
Menghina secara terang-terangan, melempar kesalahannya kepada orang lain, Pelit,
menganggap kesalahan adalah hal biasa yang tak perlu diperbaiki dan sederat
sifat buruk yang tak pernah kudapatkan di tingkatan sekolah yang lebih rendah
(SD, MTS) mungkin ada beberapa namun kadarnya tak sebanyak yang ku temukan di
SMA ini.
Sesal, seakan hatiku mengalami perubahan bentuk menjadi kata itu.
Mengejekku setiap hari karena aku telah salah memilih tempat untuk melanjutkan
sekolah ketingkat atas. Tak heran jika sekarang sikapku terhadap kalian lebih
menyebalkan dari masa awal kita sekelas, karena sikapku adalah cerminan dari
sikap kalian terhdapku. Aku sengaja membuatku tak disukai oleh kalian, tak
perlu berusaha untuk merubahnya agar kalian menyukainya. Agar setelah lepas
masa SMA, kalian tak pernah mengingtaku lagi, dan ingatan kalian akan cepat
hilang secepatnya hilangnya asap dari sumbernya.
Tak ada gunanya aku memasang muka kusut kepada kalian agar
memperlihatkan bahwa kalian telah merusak suasana hatiku, karena kalian tak
pernah berusaha untuk mengubahnya. Jika dilakukan perbandingan sifat
menyebalkan yang kutemui di MTS dan di SMA, sepertinya sifat menyebalkan yang
pernah diberikan teman MTS ku sama seperti sifat baik kalian teman dimasa SMA.
Seperti kata Pepatah, Apa yang dialami orang tak selamanya kau akan
mengalaminya juga, dan apa yang kau alami akan sama di alami orang lain juga.
Dan kini tinggal 1 tahun 3 bulan tahun terburuk dalam garis waktu
hidupku akan selesai, apakah ini ujian dari tuhan? Yang terkadang melebihi
batas kesabaranku? Mereka tak pernah peduli jika semua rasa kesalku dan benciku
terhadapku berkumpul menjadi satu, keluar melalui tubuhku lewat sebulir air
mata, mereka hanya menertawakan menganggapku lemah. Terlebih lagi jika aku
menekuk wajah sedemikian rupa untuk memencarkan sinyal bahwa aku kesal, mereka
hanya mengeluarkan cacian seakan akulah yang salah.
0 comments:
Post a Comment